Alasan Mengapa Anak-Anak Lebih Baik Di Larang Bermain Smartphone

Alasan Mengapa Anak-Anak Lebih Baik Di Larang Main Smartphone
Pertumbuhan Otak Anak Terlalu Cepat
Antara umur 0-2 tahun, pertumbuhan otak anak-anak berkembang sangat cepat, dan berlanjut hingga umur 21 tahun. Beberapa penelitian menunjukkan perkembangan otak yang terlalu banyak terpapar teknologi seperti smartphone, internet, dan TV membuat anak-anak menjadi kurang konsentrasi, alami gangguan kognitif dan proses belajar, temperamental serta kurang bisa mengendalikan diri.

Menghambat Pertubuhan Fisik
Ketika anak bermain gadget, mereka cenderung tidak banyak bergerak. Penggunaan teknologi membatasi gerak fisik, sehingga menghambat pertumbuhan. Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan sepertiga jumlah anak-anak yang mulai bersekolah mengalami hambatan perkembangan fisik, dan rendahnya kemampuan membaca serta pencapaian prestasi di sekolah.

Risiko Obesitas
Beberapa peneliti menunjukkan hubungan antara gadget dengan obesitas. Anak-anak yang diperbolehkan ber-gadget-ria di kamar mereka cenderung lebih mudah terkena risiko kegemukan. Padahal 30% anak-anak yang mengalami obesitas dikemudian hari akan lebih mudah berpotensi terkena penyakit diabetes, serangan jantung, dan stroke.

Susah tidur
Dari sebuah penelitian, diketahui sekitar 60 % orangtua kurang mengawasi anaknya yang bermain smartphone, tablet atau video game. Sementara 75% orangtua membiarkan anak-anaknya bermain gadget dikamar tidur. Selain itu, 75% anak-anak usia 9-10 tahun mengalami kesulitan tidur, akibat terlalu banyak bermain gadget. Hal ini bisa berdampak pada prestasi anak di sekolah.

Gangguan mental
Sepertinya tidak mungkin anak-anak yang masih kecil bisa mengalami gangguan kejiwaan. Namun, sejumlah studi menyimpulkan, penggunaan teknologi yang berlebihan bisa berpotensi menjadi penyebab tingkat depresi pada anak, kecemasan, kurang konsentrasi, autisme, bipolar, dan perilaku bermasalah lainnya

Perilaku agresif
Media komunikasi yang menyuguhkan aksi kekerasan dapat menyebabkan anak menjadi agresif. Apalagi kini banyak media atau video game yang menampilkan perilaku kekerasan fisik dan seksual. Amerika Serikat bahkan memasukkan bentuk kekerasan dalam media sebagai risiko kesehatan sosial dalam masyarakat karena pengaruh negatifnya terhadap anak-anak.

Pelupa
Berbagai macam bentuk teknologi media memproses informasi dengan cepat. Jika anak terlalu cepat memproses informasi, mereka malah cenderung kurang bisa berkonsentrasi dan daya ingatnya menurun. Jika anak-anak tidak bisa berkonsentrasi, maka efek sampingnya mereka akan alami kesulitan belajar.

Jadi kecanduan
Orangtua yang terbiasa dengan gadget, kerap membuat anak merasa tak diperhatikan dan juga asyik sendiri dengan smartphone atau tabletnya. Akibatnya, hal itu menjadi kebiasaan dan bisa menimbulkan kecanduan. Penelitian Gentile menyebutkan, 1 dari 11 anak usia antara 8-18 tahun kecanduan teknologi gadget.

Terpapar radiasi
Telepon seluler dan berbagai teknologi nirkabel mengeluarkan radiasi yang berbahaya bagi kesehatan. Anak-anak yang sering bermain gadget berisiko sering terpapar radiasi tersebut. Padahal, sistem kekebalan dan otak mereka sedang dalam masa pertumbuhan.

Ilmu yang tidak berkelanjutan
Anak-anak adalah masa depan kita, namun tidak ada masa depan bagi anak-anak yang terlalu banyak menggunakan teknologi canggih, demikian diungkapkan peneliti Cris Rowan. Menurutnya, edukasi yang berasal dari gadget tidak akan bertahan lama dalam ingatan anak-anak. Dengan demikian, pendekatan edukasi melalui gadget tidak akan berkelanjutan bagi mereka, sehingga perlu dibatasi.